Pages

Jumat, 17 Oktober 2014

Khutbah Jum'at "Amalan-amalan Bulan Dzulhijjah"



 Khutbah Jum'at
Amalan-amalan Bulan Dzulhijjah
Oleh : West Alqorni, S.Sos
disampaikan pada tanggal 03 Oktober 2014 di Masjid Agung Al-Akhyar Pedaengan Cakung 
Jakarta Timur
اَلْحَمْدُ للهِ الّذِى يَهْدِى مَنْ يَشَاءُ اِلى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. نَحْمَدُهُ سُبحَانهُ وَهُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ. اَشْهدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله الصَّادِقُ الْوَعْدُ اْلاَمِيْنُ. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فياأيها الْمسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل فقد فاز الْمتقون.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
فقال الله تعالى في كتابه الكريْم : أعوذ بالله من الشيطان الرجيم وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ


Ma'asyirol muslimin sidang Jum'at rohimakumulloh
Marilah kita senantiasa panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita semua terutama nikmat iman, Islam dan sehat wal’afiat, sehingga pada saat ini kita bisa hadir di masjid yang mulia ini untuk menunaikan salah satu kewajiban kita yaitu melaksanakan shalat jumat berjamaah. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita umatnya senantiasa selalu bershalawat kepada beliau sehingga pada hari Kiamat nanti Insya Allah kita merupakan salah satu umat beliau yang mendapatkan syafa’atu ujma dari baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Selanjutnya Khotib berwasiat kepada diri khotib sendiri dan Jamaah Jumat, Marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya sehingga kita digolongkan oleh Allah SWT termasuk dari golongan muttaqien.

Ma'asyirol muslimin sidang Jum'at rohimakumulloh
Sekarang ini kita berada di sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah yang merupakan hari-hari yang paling utama untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi waktu fajar. Dan demi malam yang sepuluh.” (Al-Fajr: 1-2)
Banyak ahli tafsir menjelaskan bahwa makna “malam yang sepuluh” dalam  ayat diatas adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan Allah SWT bersumpah dengannya, menunjukkan bahwa ia memiliki keutamaan. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah ta’ala menyebutkan dalam Tafsir beliau :
وَالَّليَالِي الْعَشْرِ: اَلْمُرَادُ بِهَا عَشْرِ ذِي الْحِجَّة. كَمَا قَالَهُ ابْنُ عَبَّاسْ، وَابْنُ الزُبَيْر، وَمُجَاهِد، وَغَيْرَ وَاحِدِ مِنَ السَّلَفِ وَالْخَلَفْ
“Sepuluh malam yang dimaksud dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnuz Zubair, Mujahid dan banyak lagi ulama dari kalangan Salaf dan Khalaf yang berpendapat demikian.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/390)
Rasulullah SAW juga telah menjelaskan keutamaan bulan Dzulhijjah dalam sabda beliau :
مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhu. Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah ada hari-hari yang lebih dicintai Allah SWT untuk beramal shalih melebihi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad bersama diri dan hartanya, lalu tidak ada yang kembali sedikitpun.” (HR. Al-Bukhari dan At-Tirmidzi)

Ma'asyirol muslimin sidang Jum'at rohimakumulloh
Adapun Amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah :
Pertama: Memperbanyak Amal Shalih
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى
dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhu. Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada satu amalan yang lebih suci di sisi Allah ‘azza wa jalla dan lebih besar pahalanya dari satu kebaikan yang dilakukan seseorang pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” (HR. Ad-Darimi dan Al-Baihaqi)

Kedua: Haji dan Umroh
Ibadah umroh disyari’atkan sepanjang tahun, adapun menyatukan ibadah haji dan umroh sekaligus hanyalah disyari’atkan pada bulan Syawwal, Dzulqa’dah dan sebagian Dzulhijjah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqoroh: 197:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berbuat keji, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqoroh: 197)
Rasulullah SAW bersabda :
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
dari Abu Hurairah RA “Antara umroh sampai umroh berikutnya adalah penghapus dosa yang dilakukan antara keduanya, dan haji yang mabrur tidaklah ada balasannya kecuali surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Adapun yang dimaksud dengan haji mabrur adalah haji yang memenuhi minimal tiga syarat:
1.         Ikhlas karena Allah SWT, yang dilandasi dengan tauhid yang murni tanpa tercampur dengan kesyirikan sedikitpun, dan bukan karena ingin pamer.
2.         Mencontoh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam pelaksanaannya sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
3.         Berusaha menjauhi perbuatan-perbuatan yang haram baik sebelum, ketika menunaikan maupun setelah menunaikan ibadah haji.

Ma'asyirol muslimin sidang Jum'at rohimakumulloh
Ketiga: Puasa Sunnah
Puasa yang disunnahkan adalah puasa sunnah secara umum pada 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah, berdasarkan keumuman dalil tentang keutamaan amal shalih pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Adapun tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah diharamkan berpuasa.
Dan juga terdapat dalil khusus disyari’atkannya berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) bagi selain jama’ah haji. Rasulullah SAW bersabda :
ثَلاَثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
dari Qotadah RA, Rasulullah SAW bersabda “Puasa tiga hari tiap bulan, puasa Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, maka inilah puasa yang bagaikan berpuasa setahun penuh, puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) aku harapkan kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) aku harap kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun lalu.” (HR. Muslim)

Keempat: Memperbanyak Tahlil, Takbir, Tahmid dan Dzikir-dzikir Lainnya yang Disyari’atkan. Allah SWT berfirman :
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
“Dan hendaklah mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah dimaklumi tersebut.” (Al-Hajj: 28)
Dan juga firman Allah SWT :
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.” (Al-Baqoroh: 203)
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahih beliau :
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ
“Dan berkata Ibnu ‘Abbas, Berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang telah dimaklumi maksudnya adalah pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, sedangkan hari-hari yang sudah ditentukan adalah hari-hari tasyriq (penyembelihan).”
Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW “Tidaklah ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih yang lebih dicintai Allah SWT daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, maka perbanyaklah ucapan tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad)
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa jumlah hari yang disunnahkan untuk memperbanyak dzikir adalah sebanyak 13 hari, yaitu 10 hari awal Dzulhijjah dan 3 hari Tasyriq.

Kelima: Sholat ‘Ied dan Berqurban
Allah SWT berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka sholatlah hanya untuk Rabb-mu dan berqurbanlah hanya untuk-Nya.” (Al-Kautsar: 2)
Banyak ahli tafsir menjelaskan bahwa maksud sholat dan qurban dalam ayat di atas adalah sholat ‘iedul adha dan berqurban pada hari itu setelah melaksanakan sholat. Dan penafsiran tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا، وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ عَجَّلَهُ لأَهْلِهِ لَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ
dari Al-Baro’ bin ‘Azib radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya pertama kali yang akan kita kerjakan pada hari ini adalah sholat, kemudian kita kembali, lalu kita berqurban. Maka barangsiapa yang melakukan itu, berarti dia telah mengamalkan sunnah kami dengan tepat, dan barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat maka itu hanyalah daging biasa yang dia berikan untuk keluarganya dan bukanlah sebuah nusuk (ibadah qurban) sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Ma'asyirol muslimin sidang Jum'at rohimakumulloh
Keenam: Memperbanyak Do’a dan Dzikir pada hari Arafah (Terutama bagi Jama’ah Haji)
Disunnahkan bagi kaum muslimin secara umum, selain berpuasa pada hari Arafah, untuk lebih memperbanyak do’a dan dzikir pada hari Arafah. Terutama bagi jama’ah haji, sehingga pada hari Arafah tidak disyari’atkan bagi jama’ah haji untuk berpuasa agar mereka bisa lebih kuat untuk memperbanyak do’a dan dzikir kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
dari Aisyah radhiyallahu’anha, Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah ada satu hari yang Allah membebaskan hamba dari api neraka lebih banyak dari hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian membanggakan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat, seraya berfirman, apa yang mereka inginkan.” (HR. Muslim)
Juga sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam :
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
dari ‘Amr bin Syu’aib, Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan juga diucapkan para nabi sebelumku adalah : “Laa ilaaha illaLlahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin Qodiir” (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).” (HR. At-Tirmidzi)

Ketujuh: Bagi yang telah Berniat untuk Menyembelih Kurban, tidak Dibolehkan untuk Memotong Rambut Seluruh Tubuhnya, Kulitnya dan Kukunya Mulai tanggal 1 Dzulhijjah sampai Menyembelih Qurbannya. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا
dari Ummu salamah radhiyallahu’anha, Rasulullah SAW bersabda “Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim)
Tidak boleh dipotong juga bermakna tidak boleh dihilangkan dengan cara lain seperti dipecahkan, dibakar dan lain sebagainya. Ketentuan ini berlaku bagi seseorang yang telah berniat untuk berkurban, adapun keluarganya yang akan ia sertakan, tidaklah berlaku bagi mereka. Dan rambut yang dimaksud dalam hadits di atas, mencakup rambut seluruh tubuhnya, baik di kepalanya maupun badannya. Wallahu A’lam.

Ma'asyirol muslimin sidang Jum'at yang dimuliakan Allah SWT
Demikianlah khutbah yang singkat ini alfaqir sampaikan. Mudah2an bermanfaat bagi kita semua, Amin ya robbal a’alaminn..
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم.  
 
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْأنِ الْكَرِيْم وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم وَتَقَبَّل الله مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أما بعد، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
قَالَ الله تَعَالى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلى اِبْرَاهِيمْ وَ عَلى الِ اِبْرَاهِيم. وَ بَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ. كَمَا بَرَكْتَ عَلى اِبْرَاهِيم وَعَلى الِ اِبْرَاهِيم. فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. وَارْضَ اَلَّلهُمَّ عَنِ الْخُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ اَزْوَاجِهِ اُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَات اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَات. اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا زِيَارَةَ بَيْتِكَ اَلْمُعَظَّمْ وَرَسُوْلِكَ اَلْمُكَرَّمْ فِى هَذَا الْعَامْ وَفِى كُلِّ عَامْ بِاَحْسَنِ الْحَالْ. اللّهُمّ اجْعَلْ حَجَّنَا حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا وَذَنْبًا مَغْفُورًا وَتِجَارَةً  لَنْ تَبُورًا

عِبَادَ الله : اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبي وَيَنْهَي عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلاَ ذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ. اَقِيْمُوا الصَّلاَة...

0 komentar:

Posting Komentar