Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (Online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan
Era revolusi industri 4.0 melahirkan banyak perubahan yang signifikan dalam segala bidang, khususnya dalam bidang pendidikan. Pada era ini pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dihindari untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan harus mampu melakukan transformasi dan inovasi pembelajaran baik pembelajaran daring maupun pembelajaran luring bagi guru dan peserta didik. Guru sebagai agen perubahan (agent of change) dituntut harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Disamping itu, guru harus mampu mendesain pembelajaran baik pembelajaran daring maupun luring yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menarik, menyenangkan dan berbobot agar transformasi ilmu dapat diserap dan dipahami oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa kemampuan yang harus dikuasai oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran daring maupun luring. Pertama, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Dalam pembelajaran daring dan luring, diharapkan lahir ide dan gagasan baru yang dapat diterapkan sehingga dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif. Misalnya menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif dan memanfaatkan teknologi dan informasi agar proses pembelajaran mempunyai daya tarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
Kedua, kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (problem solving). Guru diharapkan mampu memahami masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran dengan mencari informasi-informasi yang dapat dianalisa dan melahirkan perspektif sehingga menemukan jalan keluar terbaik dari setiap permasalahan-permasalahan tersebut. Misalnya dapat memanajemen kelas serta konflik yang terjadi sehingga proses pembelajaran dapat diikuti dan dipahami oleh peserta didik dengan sebaik-baiknya. Ketiga, kemampuan berkomunikasi dan kolaborasi. Kemampuan ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran daring maupun luring. Menerapkan komunikasi yang efektif dan kolaborasi merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik dapat cepat memahami materi-materi yang disampaikan oleh guru.
Keempat, kemampuan literasi teknologi dan informasi. Guru diharuskan memiliki banyak pengetahuan dan referensi dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terbarukan. Kemampuan literasi teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat menjadi penunjang kompetensi pedagogik dan profesional guru dalam proses pembelajaran. Penguasaan dan pemanfaatan TIK oleh seorang guru dapat menciptakan proses pembelajaran baik daring maupun luring menjadi lebih efektif, efesien, mempunyai daya tarik dan menyenangkan untuk peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan.
Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi dapat diterima sebagai salah satu media dalam proses pembelajaran baik pembelajaran daring maupun luring. Pada proses pembelajaran daring keberadaan media TIK merupakan hal yang sangat penting karena bukan saja sebagai media pembelajaran penunjang namun juga sebagai media pembelajaran utama yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan harus memiliki literasi TIK yang lebih baik daripada peserta didik. Pembelajaran daring pada era saat ini merupakan hal yang lazim dilakukan dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran daring dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi online yang tersedia seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom, Microsoft Teams, Schoology, Elearning Madrasah dan lain sebagainya.
Guru dengan literasi TIK yang dimiliki harus bisa menciptakan pembelajaran daring yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menarik dan menyenangkan agar peserta didik dapat termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran misalnya guru dapat memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menampilkan dan memperesentasikan karya-karya kreatifitas peserta didik dalam forum diskusi yang dapat diakses dan dilihat langsung di media-media streaming online sehingga peserta didik dapat mengetahui secara langsung masukan dan saran sebagai bagian dari proses mengkritisi karya-karya yang telah mereka ciptakan yang pada akhirnya nanti menjadi bahan untuk melakukan perbaikan terhadap karya-karya tersebut.
Pada proses pembelajaran luring TIK dapat digunakan sebagai media
untuk mempermudah dalam penyampaian materi kepada peserta didik misalnya
penggunaan office application, komputer dan proyektor dalam menampilkan materi
yang di desain dengan menarik dan menyenangkan agar peserta didik memiliki
motivasi yang tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, TIK juga
dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas mandiri dan kelompok yang
mengharuskan peserta didik untuk melakukan presentasi dalam forum diskusi yang
merupakan ajang bagi peserta didik untuk memperlihatkan kreatifitas dan jiwa
kritis dalam proses pembelajaran. Dengan terciptanya proses pembelajaran luring
yang menarik dan menyenangkan dengan memanfaatkan TIK dan penggunaan metode
pembelajaran bervariasi diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
sebaik-baiknya.
Pada akhirnya, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menciptakan proses pembelajaran baik daring maupun luring yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik dengan menggunakan metode yang tepat dan
bervariasi serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga
diharapkan tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan dapat
mencetak generasi-generasi terbaik yang unggul di masa yang akan datang.
Penulis:
West Alqorni, S.Sos. M.Pd (Guru PNS pada MAN 5 Jakarta)
https://westalqornicenter.blogspot.com
http://gurupenggerakindonesia.com
Profil Penulis
WEST ALQORNI, anak pertama dari pasangan H. Marhasan dan Hj. Durroh Faridah, lahir pada tanggal 28 Nopember 1979 di Jakarta. Pendidikan dasar diselesaikan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Wathoniyah 10 Pagi Penggilingan Cakung Jakarta Timur dan SD Negeri 10 Petang Cakung Barat Jakarta Timur pada tahun 1992, kemudian Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Attaqwa Pusat Ujung Harapan Bahagia Bekasi Utara pada tahun 1995, danMadrasah Aliyah Pondok Pesantren Attaqwa Pusat Ujung Harapan Bahagia Bekasi Utara pada tahun 1998. Pada tahun 2003 menyelesaikan pendidikan tinggi pada Jurusan Ilmu Komunikasi Bidang Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Dakwah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tahun 2007 menyelesaikan Pendidikan Akta IV Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Attahiriyah Jakarta. Pada tahun 2009 mendapatkan sertifikat pendidik mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta. Tahun 2015 menyelesaikan pendidikan tinggi pada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta.
Karir sebagai pendidik honorer mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) tahun 2003-2007 di MTs Al-Wathoniyah 10 Jakarta, pada tahun 2006-2008 pernah menjadi pendidik honorer mata pelajaran KKPI (Keterampilan Komputer Pengelolaan Informasi) di SMK Bina Karya Utama Cakung Jakarta Timur, dan tahun 2008-2009 pernah menjadi pendidik honorer pada mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di Madrasah Aliyah Negeri 8 Cakung Jakarta Timur. Kemudian karir sebagai pendidik PNS mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dimulai pada tahun 2007, kemudian tahun 2018 sampai dengan sekarang aktif ditugaskan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Jakarta, yang mempunyai hobby olah raga, mempunyai cita-cita menjadi orang yang benar, pintar dan terampil serta bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, agama, nusa dan bangsa.